SMP Bruderan Purwokerto Adakan Kegiatan Live In di Desa Pelumutan
12 Feb 2025 | SMP Bruderan Purwokerto

SMP BRUDERAN PURWOKERTO - Purbalingga, tanggal 5 - 7 Februari 2025, SMP Bruderan Purwokerto menyelenggarakan kegiatan Live In di Desa Pelumutan, sebuah pengalaman yang memperkenalkan para peserta didik pada kehidupan pedesaan yang penuh nilai gotong-royong, kehangatan komunitas, serta kebersamaan dengan alam. Kegiatan ini tidak hanya mempererat hubungan antara sekolah, desa, dan keluarga, tetapi juga memberikan pemahaman lebih dalam tentang kehidupan masyarakat desa yang sederhana namun penuh makna, termasuk dalam hal toleransi beragama yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari masyarakat setempat.
Keberangkatan dan Sambutan Hangat dari Desa Pelumutan
Pada pagi hari, tepatnya pukul 08.00, seluruh peserta didik dan guru berkumpul di sekolah untuk memulai perjalanan menuju Desa Pelumutan. Setelah menempuh perjalanan selama satu jam, mereka tiba di desa pada pukul 09.00. Setibanya di lokasi, para peserta disambut hangat oleh Kepala Desa Pelumutan beserta stafnya. Masyarakat desa menyambut dengan antusias, diikuti dengan pembagian kelompok untuk tinggal bersama orang tua asuh masing-masing selama tiga hari ke depan. Uniknya, selama kegiatan ini, para peserta didik tidak diperbolehkan menggunakan ponsel atau perangkat elektronik lainnya, yang mendorong mereka untuk lebih fokus pada pengalaman langsung bersama keluarga dan lingkungan sekitar.
Hari Pertama: Terjun Langsung ke Kehidupan Desa
Hari pertama dimulai dengan acara penyambutan dari Kepala Desa dan staf desa yang sangat ramah. Setelah itu, peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok untuk tinggal bersama orang tua asuh masing-masing. Pada pukul 14.00, peserta didik melanjutkan kegiatan dengan mengunjungi dua Kelompok Wanita Tani (KWT), yaitu KWT Mugi Berkah dan KWT Mugi Rahayu. Di sini, mereka belajar banyak hal, seperti cara memasak makanan tradisional, berladang, bertani, membuat gula kelapa, dan bahkan berternak. Kehidupan sehari-hari orang tua asuh yang sederhana namun penuh dengan kerja keras dan kebersamaan ini menjadi pengalaman berharga bagi para peserta didik untuk lebih menghargai kehidupan di desa.
Hari Kedua: Kerja Bakti dan Kehidupan Sehari-hari
Pada hari kedua, para peserta didik ikut serta dalam kegiatan kerja bakti bersama staf desa dan warga sekitar. Kerja bakti ini merupakan bentuk gotong-royong yang masih sangat dijunjung tinggi di desa. Setelah itu, para peserta didik melanjutkan kegiatan mereka dengan mengikuti rutinitas keseharian orang tua asuh, seperti bertani, berladang, memasak, dan berinteraksi dengan hewan ternak. Aktivitas ini memberi mereka wawasan tentang pentingnya kerja keras dan ketekunan dalam menjalani kehidupan sehari-hari di pedesaan.
Hari Ketiga: Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan Persiapan Pulang
Hari ketiga dimulai dengan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), yang rutin dilakukan oleh ibu-ibu PSN di desa untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan ini, membantu membersihkan lingkungan sekitar, serta memahami pentingnya menjaga kebersihan demi kesehatan bersama. Setelah kegiatan PSN selesai, peserta didik bersiap-siap untuk acara penarikan, yaitu kembali ke sekolah setelah tiga hari penuh pengalaman di Desa Pelumutan.
Toleransi Beragama yang Tercermin dalam Kehidupan Sehari-hari
Salah satu hal unik yang mencuri perhatian selama kegiatan Live In ini adalah adanya simbol toleransi beragama yang sangat kuat di Desa Pelumutan. Di desa ini, terdapat sebuah kapel (gereja kecil) dan mushola yang saling berhadapan, yang menjadi bukti nyata kehidupan harmonis antar umat beragama. Kapel yang digunakan oleh warga Kristen dan mushola yang digunakan oleh warga Muslim terletak berseberangan, namun keduanya tetap hidup berdampingan dengan saling menghormati dan membantu satu sama lain.
Keberadaan kapel dan mushola yang saling berhadapan ini menjadi pengingat pentingnya toleransi dalam kehidupan sehari-hari. Warga Desa Pelumutan, meskipun berasal dari latar belakang agama yang berbeda, hidup dalam kedamaian dan saling mendukung. Para peserta didik SMP Bruderan Purwokerto, yang ikut merasakan langsung kehidupan di desa, mendapatkan pelajaran berharga tentang arti toleransi beragama yang sebenarnya, di mana perbedaan agama tidak menjadi penghalang untuk hidup berdampingan dan saling menghormati.
Harapan dari Kegiatan Bagi Peserta Didik
Bagi peserta didik, kegiatan Live In ini menjadi pengalaman yang sangat berharga. Mereka tidak hanya belajar tentang kehidupan masyarakat desa, tetapi juga tentang nilai-nilai gotong-royong, disiplin, dan kerja keras. Kehidupan tanpa gawai dalam tiga hari ini juga mengajarkan mereka untuk lebih menghargai interaksi langsung, komunikasi, serta hubungan sosial yang lebih mendalam dengan orang lain. Kegiatan ini diharapkan dapat membentuk karakter peserta didik menjadi pribadi yang lebih mandiri, bertanggung jawab, dan peka terhadap kebutuhan masyarakat sekitar. Selain itu, pelajaran tentang toleransi beragama yang mereka peroleh selama di desa menjadi salah satu nilai yang akan terus mereka bawa dalam kehidupan sehari-hari.
Harapan Sekolah kepada Desa
SMP Bruderan Purwokerto berharap kegiatan Live In ini dapat menjadi ajang pembelajaran yang berkelanjutan. Sekolah berharap agar kerjasama antara pihak sekolah dan desa dapat terus terjalin dengan baik, menciptakan sinergi dalam mengembangkan potensi siswa dan juga desa. Sekolah juga berharap bahwa kegiatan seperti ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat desa, khususnya dalam pengenalan dan pemahaman tentang pentingnya pendidikan dan kegiatan sosial yang melibatkan generasi muda.
Harapan Desa kepada Peserta Live In
Bagi masyarakat Desa Pelumutan, harapan mereka adalah agar kegiatan Live In ini dapat membantu memperkenalkan kehidupan desa kepada generasi muda yang berasal dari perkotaan. Masyarakat desa ingin agar para peserta didik dapat mengambil hikmah dari kehidupan sederhana namun penuh makna di desa, dan membawa pulang pengalaman serta nilai-nilai yang dapat mereka aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari di kota. Selain itu, desa juga berharap dapat terus menjaga hubungan baik dengan SMP Bruderan Purwokerto, serta membuka peluang lebih banyak untuk kegiatan serupa di masa mendatang. (Ari)
Related News

Masih Bingung? Tim Sekolah Bruderan Karitas Siap Membantu Anda Mendaftar SPMB!
SEKOLAH BRUDERAN KARITAS - Seleksi Penerimaan Murid Baru (SP...

Serunya Perjalanan Edu Train SD Karitas, Naik Kereta dari Purwokerto ke Cilacap!
SD KARITAS PURWOKERTO - Selasa, 27 Mei 2025, suasana stasiun...

Sekolah Bruderan Karitas Belajar dari Sekolah Strada Jakarta untuk Menguatkan Peran Guru Melalui Administrasi Pendidik
SEKOLAH BRUDERAN KARITAS - Di tengah upaya meningkatkan kual...