SD Bruderan dan SD Karitas Ikuti Penguatan Kualitas Guru dan Sekolah melalui Desiminasi KKS

SEKOLAH BRUDERAN KARITAS - Komitmen terhadap peningkatan mutu pendidikan terus diwujudkan melalui kegiatan Desiminasi KKS Tahap II (Kursus Kepala Sekolah) yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Strada pada bulan April 2025. Kegiatan ini menjadi wadah penting bagi pengembangan kapasitas guru dan tenaga kependidikan, dengan fokus pada penilaian kinerja, penguatan kepemimpinan, supervisi, mentoring, dan pembangunan sekolah berwawasan lingkungan.
 

Kegiatan ini dilaksanakan pada 11–13 April 2025 di Civita Youth Camp, dan diikuti oleh para perwakilan dari SD Bruderan Purwokerto Ibu Fransisca Rina dan Ibu Indah dari SD Karitas Purwokerto. Kedua guru tersebut adalah kandidat Kepala Sekolah dari Sekolah Bruderan Karitas, mereka berperan aktif dalam sesi-sesi diskusi, praktik langsung, dan presentasi pengembangan program sekolah masing-masing.

Penilaian Kinerja

Salah satu topik utama yang dibahas adalah penilaian kinerja, sebagai alat untuk mengukur pencapaian individu terhadap visi dan misi lembaga. Penilaian ini berbasis dua aspek utama: hasil kerja dan sikap kerja. Proses dimulai dengan penyusunan Rencana Kerja Individu (RKI), yang kemudian dimonitor oleh atasan melalui catatan kinerja. Hasil evaluasi ini menjadi dasar dalam pengambilan keputusan personalia, termasuk pemberian penghargaan seperti beasiswa studi lanjut.

Supervisi

Selain itu, peserta dibekali pemahaman mendalam tentang supervisi, baik formal maupun informal. Supervisi formal dilakukan secara terstruktur dalam tiga tahap: pre-observasi, observasi, dan pasca-observasi. Supervisi informal bersifat lebih fleksibel, dilakukan secara singkat selama kegiatan belajar mengajar, dan bertujuan untuk membantu guru berkembang melalui umpan balik langsung.

Mentoring Guru Baru 

Mentoring untuk guru baru menjadi bagian krusial dalam pengembangan profesional. Seorang mentor tidak hanya memberikan arahan teknis, tetapi juga membimbing dalam membentuk visi, menganalisis praktik, serta membangun rasa percaya diri dan refleksi mendalam bagi guru binaan.
 

Kepemimpinan Sekolah

Topik penting lain adalah kepemimpinan sekolah. Pemimpin pendidikan didorong untuk memiliki visi pribadi yang kuat, kredibel, dan mampu menciptakan budaya kerja kolaboratif. Pemimpin juga diharapkan menjadi inspirator, komunikator yang efektif, dan pembimbing yang mendorong terciptanya lingkungan belajar yang kondusif.

Sekolah Adiwiyata 

Tak kalah penting, program Sekolah Adiwiyata turut dibahas. Sekolah yang berwawasan lingkungan diharapkan tidak hanya mengedepankan pembelajaran akademik, tetapi juga menanamkan kepedulian ekologis kepada seluruh warga sekolah.

 
Melalui kegiatan ini, para peserta termasuk Bu Rina dan Bu Indah membawa pulang inspirasi dan strategi baru yang akan diterapkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di unit masing-masing.