Sekolah Bruderan Karitas Belajar dari Sekolah Strada Jakarta untuk Menguatkan Peran Guru Melalui Administrasi Pendidik

SEKOLAH BRUDERAN KARITAS - Di tengah upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di lingkungan Sekolah Bruderan Karitas, Jumat 23 Mei 2015 para guru dari lima satuan pendidikan, TK Karitas, SD Karitas, SD Bruderan, SMP Bruderan, dan SMA Bruderan mengikuti Studi Refleksi yang digelar di Balai Julianus Purwokerto, lantai 3. Kegiatan ini menghadirkan ibu Angela Yulianingsih, M.Pd, Kepala Bagian Pendidikan Jenjang PAUD TK dan SD Strada Jakarta, sebagai pembicara utama.

Kegiatan yang dipandu oleh Ibu Putri sebagai MC dan dibuka oleh Bapak Dr. Ir. FX. Sunar Wibowo, M.Sc ini menjadi ruang reflektif penting bagi para pendidik untuk kembali menyadari bahwa administrasi bukan sekadar tumpukan dokumen, melainkan fondasi yang menopang kualitas pembelajaran.

Administrasi Pendidik Bukan Beban, Tapi Jalan Menuju Pembelajaran Berkualitas

Dalam paparannya, Ibu Angela yang juga merupakan alumni Sekolah Bruderan angkatan 2000 ini menegaskan pentingnya kesiapan guru sebelum memasuki kelas. “Pendidik harus tahu apa yang ingin dia capai bersama peserta didik setiap harinya. Tanpa perencanaan, pembelajaran akan berjalan tanpa arah,” tegasnya.

Beliau juga mengajak peserta untuk tidak memandang administrasi sebagai beban, melainkan alat untuk menyusun proses belajar yang efektif dan efisien. Ia membedah berbagai tantangan yang kerap dihadapi guru dalam menyusun administrasi pembelajaran, seperti keterbatasan waktu, kurangnya pelatihan, hingga rendahnya kolaborasi antar guru.

Namun, setiap tantangan disertai solusi yang membumi:

- Gunakan template dan alat bantu digital untuk menghemat waktu.

- Prioritaskan administrasi yang berdampak langsung pada siswa.

- Ikuti pelatihan daring gratis, bergabung dalam komunitas guru, atau saling berbagi modul dan asesmen antar jenjang.

- Gunakan rubrik sederhana dalam penilaian autentik.

- Manfaatkan platform mudah seperti Google Docs atau Canva untuk menyusun perangkat ajar.

“Kolaborasi adalah kunci,” ungkap Ibu Angela. Ia mendorong agar guru-guru membentuk tim kecil lintas kelas atau mata pelajaran untuk berbagi praktik baik dan menyusun perangkat ajar bersama.

Kualitas Pendidikan Terletak pada Sumber Daya Manusianya

Lebih jauh, Ibu Angela mengingatkan bahwa kualitas pendidikan tidak semata ditentukan oleh kurikulum, melainkan oleh kualitas manusianya, para guru, kepala sekolah, dan orang tua. “Akreditasi atau jaminan mutu akan terbantu ketika administrasi pendidik berjalan baik. Namun lebih dari itu, kerja sama dengan orang tua adalah faktor penentu keberhasilan pendidikan anak,” ucapnya.

Ia menegaskan bahwa guru hanyalah pendamping, sementara orang tua tetap menjadi pendidik utama. Oleh karena itu, komunikasi dan sinergi antara sekolah dan rumah sangat krusial dalam membentuk karakter dan kecerdasan siswa.

Membuka Jalan Promosi Lewat Alumni

Satu hal menarik yang disampaikan Ibu Angela adalah pentingnya alumni sebagai agen promosi sekolah. “Promosi yang paling ampuh datang dari mulut ke mulut. Ketika seorang murid merasa bahagia dan bangga belajar di sekolahnya, maka ia akan secara alami merekomendasikannya kepada orang lain,” ujarnya.

Dengan semangat itulah, Sekolah Bruderan Karitas memaknai kegiatan refleksi ini bukan hanya sebagai evaluasi teknis, tetapi sebagai langkah strategis dalam menghidupkan kembali semangat pelayanan pendidikan yang bermutu dan berakar pada nilai-nilai kemanusiaan.

Studi Refleksi ini menjadi momen inspiratif untuk menyegarkan kembali semangat para pendidik dalam menjalankan tugas administrasi sebagai bagian integral dari proses belajar-mengajar. Dari Strada Jakarta, para guru Bruderan Karitas belajar bahwa perubahan besar dimulai dari langkah-langkah kecil yang konsisten, kolaboratif, dan penuh makna.